Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Dinsos Lampung Utara Berikan Bantuan pada Bayi Penderita Jantung Bocor dan Pneumonia

 



Lampung Utara,dimensiberita.news

Pemerintah Kabupaten Lampung Utara melalui Dinas Sosial (Dinsos) memberikan bantuan kepada bayi penderita jantung bocor dan pneumonia yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Handayani Kotabumi. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Gria Suryana Adhitama, S.Pt yang didampingi Lurah Kotabumi Ilir, Saptu 21 juni 2025


Koordinasi dengan Kementerian Sosial

Selain memberikan bantuan langsung, Dinas Sosial Lampung Utara juga telah melakukan koordinasi dengan Tim dari Sentra Wyata Guna Bandung yang berada di bawah Kementerian Sosial RI. Menurut Gria Suryana Adhitama, pihaknya telah meneruskan laporan mengenai kondisi bayi penderita jantung bocor dan pneumonia tersebut ke Sentra Wyata Guna Bandung.


"Kami dari Dinsos Lampung Utara kebetulan telah berkoordinasi dengan Tim dari Sentra Wyata Guna Bandung. Insya Allah dalam waktu dekat, Kementerian Sosial akan berkunjung ke Lampung Utara untuk kegiatan implementasi bantuan," ujar Gria Suryana Adhitama.


Ia menambahkan, "Mudah-mudahan Tim bisa berkesempatan melakukan assessment komprehensif terhadap kondisi bayi Anggi." Pernyataan tersebut disampaikan Gria mewakili Plt. Kepala Dinas Sosial, Ahmad Farouk Wiloka Abung.


Kunjungan ke Rumah Sakit

Gria Suryana Adhitama juga melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Handayani untuk memberikan bantuan serta melihat langsung kondisi bayi penderita jantung bocor dan pneumonia tersebut. Rumah Sakit Handayani merupakan rumah sakit umum kelas C yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta No. 94, Kotabumi, Lampung Utara.


"Kami memberikan bantuan, mudah-mudahan bantuan ini dapat meringankan beban keluarga. Ini bentuk kepedulian pemerintah. Selain itu, kita masih menunggu hasil pemeriksaan dari dokter, apakah pasien nanti akan dirujuk atau tidak. Yang jelas, adik ini berasal dari keluarga yang kurang mampu," jelas Suryana Adhitama pada Sabtu (21 Juni 2025).


Kisah Perjuangan Keluarga Askari

Bantuan ini diberikan setelah kisah perjuangan Askari, seorang pedagang ikan keliling asal Kelurahan Kotabumi Ilir, menyentuh hati banyak orang. Bersama istrinya, Een Safitri, dan dua anaknya, ia tinggal di kontrakan sederhana di kawasan belakang Sentral Kelurahan Kota Alam, Lampung Utara.


Putri bungsu mereka, Anggia, yang baru berusia tiga bulan dengan berat badan hanya 3,5 kilogram, harus berjuang melawan penyakit jantung bocor dan pneumonia. Kondisi Anggia pertama kali memburuk pada akhir April 2025 dan langsung dilarikan ke RS Handayani Kotabumi.


Karena situasinya semakin kritis, Anggia kemudian dirujuk ke RS Abdul Moeloek di Bandar Lampung untuk menjalani perawatan intensif selama sembilan hari. Dalam situasi genting itu, Askari hanya membawa uang Rp50.000 sebagai bekal, sementara ia dan keluarganya harus bertahan hidup di kota orang demi kesembuhan buah hati.


Tantangan Ekonomi Keluarga

Meskipun biaya perawatan ditanggung oleh BPJS Kesehatan, tantangan ekonomi tetap menghimpit keluarga Askari. Ia terpaksa menghentikan pekerjaannya sebagai pedagang ikan keliling demi mendampingi Anggia di rumah sakit, sehingga penghasilan utama keluarga terhenti.


Setelah kondisi Anggia sempat membaik dan diperbolehkan pulang, cobaan belum berakhir. Hanya berselang satu bulan, penyakit yang diderita Anggia kambuh lagi, memaksa keluarga ini bolak-balik ke RS Handayani dengan kondisi yang naik-turun.


Ketika diwawancarai pada Kamis (20 Juni 2025), Askari tak bisa menyembunyikan keletihannya. "Istri saya berangkat subuh ke pasar sentral untuk ambil ikan, lalu keliling jualan. Kadang untung Rp80 ribu, kadang di bawah Rp50 ribu. Itu semua harus cukup untuk beli susu, bayar kontrakan, dan makan sehari-hari," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.


Harapan Bantuan untuk Anggia

Kebutuhan utama yang masih sulit dipenuhi adalah susu untuk Anggia dan anak pertamanya. "Istri saya tidak bisa menyusui karena ASI-nya tidak keluar. Dokter bilang Anggia butuh gizi cukup supaya berat badannya bisa naik. Tapi harga susu anak mahal, saya tak mampu beli yang dianjurkan, jadi hanya mampu beli susu yang lebih murah," lanjut Askari dengan nada lirih.


Askari berharap adanya bantuan dari pemerintah dan para dermawan. "Saya mohon kepada Bapak Bupati Harmatoni, Pak Romli, dan siapa saja yang bisa membantu, tolong bantu anak saya bisa sembuh," ucapnya penuh harap.


Bantuan yang diberikan oleh Dinas Sosial Lampung Utara ini merupakan bentuk respon cepat pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat yang memerlukan perhatian khusus. Dengan adanya koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Lampung Utara dan Kementerian Sosial melalui Sentra Wyata Guna Bandung, diharapkan Anggia dapat memperoleh penanganan yang lebih komprehensif untuk kesembuhannya.

(Isti)

Posting Komentar

0 Komentar